MAKALAH
Dasar-dasar
Pemasaran
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Pengantar
Bisnis
Di Susun Oleh :
- Romanti Gultom
(12 1215)
- Kelas : I C
- Dosen : Sapriadi Pohan .SE
PROGRAM STUDI PENGANTAR
BISNIS
SEKOLAH
TINGGI ILMU EKONOMI
STIE
AL-WASHLIYAH SIBOLGA
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdullilah, penulis Panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
telah melimpahkan rahmat
dan karuniaNya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas ini
dengan baik. Di
mana tugas ini penulis sajikan dalam bentuk buku yang sederhana. Penulisan
makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu Tugas mata kuliah Pengantar
Bisnis di STIE AL-WASHLIYAH Sibolga.
Adapun
judul penulisan Makalah yang penulis sajikan adalah sebagai berikut :
“ DASAR–DASAR PEMASARAN“. Dalam
menyusun makalah ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan sebab pengetahuan dan pengalaman yang di miliki penulis
terbatas ,cukup banyak tantangan dan hambatan yang penulis temukan dalam
menyusun makalah ini. Akhir
kata ,semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya.
Pandan , 04 Oktober 2012
Romanti
Gultom
1 Daftar Isi Kata
Pengantar………………………………………………………...……… 1Daftar
Isi……………………………………………………………………….. 2Bab.
1 Pendahuluan…………………………………………………………... 3 1.1 Latar
Belakang……………………………………………………..….. 3
1.2
Perumusan Masalah………………………………………………..….. 4Bab.
2 Dasar-Dasar Pemasaran………………………………………………. 5 1. Pemasaran……….…………………………………………………………….…… 51.1 Pengertian dan Ruang Lingkup
Pemasaran………………………..…... 51.1.1 Perbedaan Orientasi Produksi,
Orientasi Penjualan, dan Orientasi Pemasaran…………………………………………………………... 7
1.2
Utilitas………………………………………………………..………. 101.3
Fungsi Pemasaran…………………………………………….……… 11 2. Konsep Pemasaran………………………………………………………………11
2.1
Definisi Konsep
Pemasaran.................................................................. 13
2.2 Segmentasi
Pasar................................................................................... 13
3.
Strategi Pemasaran...................................................................................... 14
3.1
Marketing Mix……………………………………………………….. 17
3.2 Nilai Pelanggan………………………………………………………. 20
4. Turbo Marketing……………..………………………..…………………………. 20 5. Kebijakan Harga………………..…………………………………………..……. 21 6. Promotion atau Komunikasi Bisnis….………………………………………… 22
Bab.
3 Penutup…………………………………………………………..…… 23
Daftar
Pustaka…………………………………………………………….…. 24
2
1.
Pendahuluan
I.1 Latar BelakangPemenuhan
kebutuhan dan keinginan serta nilai kualitas jasa sangat ditentukan oleh
tingkat kepentingan maupun kepuasan pelanggan sebagai pemakainya. Pelayanan
yang kurang memuaskan akan menyebabkan berkurangnya konsumen atau bahkan hilang karena konsumen
berpindah ke jasa layanan lain. Hal ini merupakan tantangan besar bagi perusahaan
dalam membangun citra perusahaan yang tidak hanya mampu membuat dan membangun
tapi juga dapat memberikan pelayanan yang memuaskan. Oleh sebab itu perusahaan
perlu mengetahui perilaku pelanggan dalam membeli, menggunakan dan mengevaluasi
jasa dalam rangka pemenuhan dan pemuasan kebutuhan.Setiap perusahaan memiliki tantangan untuk
tetap mempertahankan usahanya antara lain bagaimana menjaga kualitas pelayanan
agar dapat bersaing dengan produk serupa dan juga produk pengganti lainnya yang
saat ini semakin banyak bermunculan. Salah satu faktor yang harus diperhatikan
dalam menjaga kualitas pelayanan yaitu dengan memberikan pelayanan yang
memuaskan, sesuai dengan atau melebihi harapan pelanggan. Sehingga dirasakan
sangat penting untuk mengetahui pelayanan yang diharapkan oleh pelanggan.
Bila
ditinjau dari sudut pandang perusahaan, salah satu cara yang efektif dalam
melakukan diferensiasi adalah melalui jasa atau pelayanan yang diberikan. Hal
ini membawa perubahan yang cukup mendasar dalam bisnis utama suatu perusahaan.
Sebagai contoh, semakin banyaknya bisnis utama restoran bergeser dari sekedar
menyediakan segala macam makanan untuk dijual, menjadi usaha melayani dan
memuaskan rasa lapar pelanggan dengan disertai usaha menyediakan suasana yang
kondusif bagi pelanggan untuk menikmati hidangan. Bahkan tidak jarang pula di
restoran disajikan pula hiburan musik.Analisis
mengenai tingkat kepuasan pelanggan ini nantinya dapat dijadikan sebagai dasar
untuk menentukan strategi dan program pemasaran yang relevan pada situasi dan
kondisi saat ini. Konsep strategi yang baik membutuhkan perumusan masalah yang
berlandaskan kepada wawasan yang lebih luas. 3 Manajemen
pemasaran mengenal konsep bauran pemasaran (Marketing
Mix) sebagai variabel-variabel keputusan yang dapat dikendalikan oleh
manajemen untuk mencapai
tujuan
perusahaan. Di dalam konsep bauran pemasaran (Marketing Mix) terdapat 7 variabel yaitu produk (product), harga (price), promosi (promotion)
dan tempat (place), proses (process),personil (personil), dan fasilitas fisik (physical
facility).Analisis
tingkat kepuasan pelanggan memberikan landasan yang baik untuk memahami dan
memanfaatkan lebih efektif lagi konsep dan metode-metode pemasaran produk bagi
strategi dan program pemasaran. Strategi dan program pemasaran diperlukan untuk
mengatasi permasalahan pemasaran yang kompleks melalui pendekatan terhadap
sistem nyata di dalam perusahaan. I.2 Perumusan Masalah Dalam
memberikan pelayanan seringkali terjadi perbedaan kualitas antara yang
diberikan suatu perusahaan yang diharapkan oleh pelanggan. Besarnya perbedaan
kualitas tersebut tergantung dari seberapa besar perusahaan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan
pelanggannya serta tergantung pada perilaku pelanggan dalam membeli,
menggunakan dan mengevaluasi jasa yang diberikan.Sejalan
dengan pandangan pelanggan terhadap pelayanan sebuah perusahaan dikaitkan dengan penjelasan latar belakang di
atas dapat dirumuskan hal-hal yang akan dijadikan acuan dalam pembuatan makalah
ini, yaitu :
- Pemasaran
- Konsep Pemasaran
- Strategi Pemasaran
- Turbo Marketing
- Kebijaksanaan harga
- Promotion atau Komunikasi Bisnis
4 2. Dasar-Dasar
Pemasaran
1. Pemasaran 1.1. Pengertian dan Ruang lingkup
pemasaran
Hal
utama yang menjadi dasar perlu adanya pemasaran bagi perusahaan adalah karena
produk yang dihasilkannya tidak bisa mencari konsumennya sendiri. Oleh karena
itu, di setiap koorporat selalu terdapat bidang khusus yang menangani
distribusi produk mereka agar sampai ke tangan konsumen. Divisi tersebut
dinamakan divisi pemasaran, yang di dalamnya termasuk bagian penjualan.Semakin
ketatnya kompetisi di antara perusahaan, menjadikan bidang pemasaran ini
mendapat perhatian sangat serius para ahli, karena ia menjadi semacam roh bagi
sebuah koorporat. Betapa pun bagusnya sebuah produk, tanpa didukung pemasaran
yang memadai, akan menjadi sia-sia. Kualitas sebuah produk memang menentukan
daya tarik bagi konsumen, tetapi tanpa didukung model pemasaran yang memadai,
akan sulit sampai ke tangan konsumen.Sebuah produk barang atau jasa tidak akan dibeli apabila konsumen
tidak mengetahui kegunaannya, keunggulannya, dimana produk dapat diperoleh dan
berapa harganya. Untuk itulah konsumen yang menjadi sasaran produk perlu
diberikan informasi yang jelas mengenai:
·
Sebuah produk beserta mutunya.
·
Kegunaan produk tersebut serta cara penggunaanya.
·
Di mana produk tersebut bisa didapatkan
·
Jika dianggap perlu disebutkan berapa harganya
Kedua poin pertama dilakukan oleh bagian promosi. Setelah
sebuah produk, baik berupa barang mau pun jasa cukup dikenal oleh konsumen,
barulah sarana distribusi agar produk tersebut sampai di tangan
konsumen ditentukan strateginya. Ini dilakukan oleh bidang penjualan. Kedua bidang tersebut merupakan bagian
dari divisi pemasaran.
5 Pengertian
PemasaranSecara umum,
pemasaran cenderung didefinisikan sebagai proses distribusi barang atau jasa
yang dihasilkan suatu perusahaan atau koorporat kepada konsumen. Perhatikan
difinisi-definisi berikut :1. Pengertian Pemasaran Menurut H. NystromPemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau
jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen.2. Pengertian Pemasaran Menurut Philip dan DuncanPemasaran yaitu sesuatu yang meliputi semua langkah yang
dipakai atau dibutuhkan untuk menempatkan barang yang bersifat tangible ke
tangan konsumen.3. Pengertian Pemasaran Menurut Asosiasi Pemasaran
Amerika Serikat / American Merketing
AssociationPemasaran adalah pelaksanaan kegiatan usaha pedagangan
yang diarahkan pada aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen. sumber : http://organisasi.org4. Pengertian Pemasaran Menurut WilkipediaPemasaran
adalah sebuah proses dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Jadi,
segala kegiatan dalam hubungannya dalam pemuasan kebutuhan dan keinginan
manusia merupakan bagian dari konsep pemasaran.
Pemasaran
dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi
keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia membutuhkan air dalam memenuhi
kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan dahaganya akan
terpenuhi. Namun manusia tidak hanya ingin memenuhi kebutuhannya namun juga
ingin memenuhi keinginannya yaitu misalnya segelas air merek Aqua yang bersih
dan mudah dibawa. Maka manusia ini memilih Aqua botol yang sesuai dengan
kebutuhan dalam dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang juga mudah dibawa.Proses
dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep
pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price),
pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang
bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki
pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat
tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen
yang dituju.Jika kita tilik pengertian di atas, maka pemasaran hanya diartikan
sebagai kegiatan mendistribusikan produk dari produsen ke konsumen. Dengan
pengertian seperti itu menjadi tak ada bedanya antara pemasaran dan penjualan.Hingga saat ini masih banyak orang, termasuk beberapa eksekutif,
belum bisa memahami perbedaan antara pemasaran dengan penjualan. Padahal,
sesungguhnya kedua istilah tersebut memiliki konsep yang berbeda.6
Dalam konsep penjualan, suatu perusahaan meluncurkan produk baru. Setelah itu, perusahaan tersebut menggunakan
segala methoda penjualan untuk merayu konsumen agar membeli produk tersebut.
Setelah konsumen terbujuk, diharapkan mereka mau membeli produk tersebut
sehingga perusahaan memperoleh laba. Jadi, dalam konsep penjualan, perusahaan
mengarahkan permintaan konsumen agar sesuai dengan produk yang dimilikinya. Hal
ini berbeda dengan konsep pemasaran. Di dalam konsep pemasaran, langkah
perusahaan diawali dengan penjajakan untuk mengetahui apa yang diinginkan atau
dibutuhkan konsumen. Kemudian, perusahaan tersebut mengembangkan sebuah produk
yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen, dari sini perusahaan
mendapatkan laba. Di
sini, perusahaan menyesuaikan produk mereka untuk memenuhi keinginan atau
kebutuhan konsumen.
1.1.1
Perbedaan Orientasi Produksi, Orientasi Penjualan, dan
Orientasi Pemasaran
Sebagaimana diuraikan sebelumnya, aktivitas pemasaran
ibarat jantung kehidupan bagi sebuah perusahaan. Oleh karena itu, semakin hari
semakin banyak perusahaan menganut konsep pemasaran dalam melakukan aktivitas
bisnisnya. Namun, sebagaimana halnya konsep lainnya, konsep pemasaran ini harus
diaplikasikan dengan sungguh-sungguh supaya diperoleh manfaatnya secara
maksimal. Tanpa itu, ia akan menjadi pembicaraan yang tanpa arti bagi suatu
perusahaan bisnis. Dalam pernyataan ini terkandung makna bahwa : (1) Kegiatan
pemasaran harus dikoordinasikan secara menyeluruh dengan pihak-pihak lain dan
dikelola secara sungguh-sungguh; (2) Eksekutif pemasaran harus selalu terlibat
dan berperan maksimal dalam perencanaan perusahaan. Jika kedua item tersebut mulai diterapkan
dalam sebuah perusahaan, maka bisa dikatakan bahwa manajemen pemasaran mulai
berkembang di dalam perusahaan tersebut. Jadi, manajemen pemasaran adalah
konsep pemasaran dalam tingkat nyata.Terdapat 3 tahap perkembangan, dan tahap yang keempat
sekarang sedang muncul. Meskipun demikian, banyak perusahaan masih berada pada
tingkat awal dalam menerapkan konsep pemasaran. Hanya beberapa perusahaan saja
yang telah menerapkan tahap-tahap mutakhir dari perkembangan filsafat dan
praktek pemasaran.Ada pun tahap-tahap perkembangan atau evolusi manajemen
pemasaran adalah sebagai berikut :
- Tahap Orientasi Produksi
Pada tahap awal ini, sebuah perusahaan biasanya
berorientasi ke bidang produksi. Perencanaan perusahaan dibuat oleh eksekutif
produksi dan departemen tehnik. Peran
dari bidang atau departemen penjualan hanyalah sekadar menjual produk yang
dihasilkan oleh
7
bagian produksi dan keuangan. Tahap ini sering disebut
sebagai tahap “perangkap tikus” yang lebih baik. Asumsi yang mendasari ialah
asal produk bermutu baik dan harga yang wajar, produk pasti laku dijual. Tidak
dibutuhkan upaya pemasaran untuk membujuk orang membeli produk yang ditawarkan.Dalam tahap ini, perusahaan belum mengakui departemen
pemasaran. Yang ada adalah departemen penjualan yang dipimpin oleh manajer
penjualan yang bertugas mengelola tenaga penjualan. Hal semacam ini mendominasi
berbagai perusahaan di dunia hingga tahun 1930-an.
- Tahap
Orientasi Penjualan
Depresi
perekonomian dunia memberi sebuah pelajaran berharga bahwa masalah utama dalam
ekonomi adalah bukanlah memproduksi berbagai produk secara cukup. Tetapi yang
menjadi masalah adalah bagaimana menjual produk-produk tersebut.
Hanya memproduksi “perangkap tikus” yang lebih baik tidak menjamin keberhasilan
perusahaan dalam menguasai pasar. Untuk menguasai pasar, harus dilakukan
promosi yang memadai. Dengan promosi yang memadai, penjualan produk secara
besar-besaran akan bisa dicapai. Dalam tahap ini, penjualan dan pengelolaannya
memperoleh pengakuan dan tanggung-jawab baru dalam perusahaan.Akan
tetapi, di samping memperoleh pengakuan yang tinggi, pada tahap ini penjualan
memperoleh reputasi yang buruk. Jaman ini dikenal sebagai jaman “menjual keras”. Hal ini
digambarkan dengan para sales yang mendatangi rumah ke rumah ( door to door ).
Dengan perilaku ini menyebabkan calon konsumen “terpaksa harus membeli” produk
yang ditawarkan para sales tersebut. Konsep “menjual keras” ini tidak hanya
dilakukan oleh bisnis korporat saja, tetapi organisasi-organisasi non bisnis
juga menggunakan konsep ini. Akibatnya, konsep “penjualan keras” ini banyak
menuai kritik dan kecaman. Bahkan pekerjaan sebagai sales banyak mendapat
pandangan negatif.
Pada
tahap penjualan ini, terjadi dua perubahan penting dalam pengelolaan organisasi
bisnis. Pertama, semua aktivitas pemasaran seperti periklanan dan riset
pemasaran biasanya dipimpin oleh manajer penjualan atau wakil direktur bidang
penjualan. Kedua, kegiatan seperti
pelatihan dan analisis penjualan yang sebelumnya ditangani oleh departemen lain
sekarang dikelola oleh departemen penjualan. Secara umum tahap ini berjalan
dari tahun 1930-an sampai tahun 1950-an.
- Tahap Orientasi Pemasaran
Pada
tahap ketiga ini, perusahaan-perusahaan menganut konsep manajemen pemasaran
yang terkoordinir dan diarahkan untuk mencapai tujuan ganda : orientasi
konsumen dan volume penjualan yang menguntungkan. Perhatian ditujukan ke pemasaran,
bukan ke penjualan. Eksekutif puncaknya disebut sebagai manajer pemasaran atau
wakil direktur pemasaran.8
awal
ini diharapkan mereka dapat mengintegrasikan pemasaran ke alam setiap tahap
dari aktivitas perusahaan. Pemasaran harus mempengaruhi semua kebijakan
perusahaan, baik yang jangka pendek maupun yang jangka panjang.Penerapan
konsep pemasaran ini akan berhasil hanya bila mendapat dukungan dari manajemen
puncak. Pasalnya, “hanya manajemen puncaklah yang bisa menyediakan iklim,
disiplin, dan kepemimpinan yang dibutuhkan untuk sebuah program pemasaran yang
berhasil,” demikian ungkap seorang eksekutif Chase Bank. Bahkan, seorang
eksekutif puncak pemasaran di International Mineral and Chemical Coorporation
memperingatkan :”Sebuah perusahaan tidak dapat menjadi sadar konsumen hanya
karena keputusan dan perintah. Karena semua organisasi cenderung mencontoh
pemimpinnya, sehingga penting untuk seorang pemimpin bisnis menjadi sadar-konsumen....Dia akan
dapat mengembangkan suasana, atmosfir dan semangat kesatuan yang memantulkan citra bahwa
konsumen adalah raja di perusahaan kami, dan gagasan ini meresap ke seluruh
bagian dalam perusahaan”.Dewasa ini sebagian besar perusahaan besar, terutama
perusahaan multi nasional, berada pada tahap ini. Mereka telah mengadopsi
konsep pemasaran untuk menjalankan usaha bisnisnya. Burouhgs Coorporation
menunjukkan citra perusahaan yang telah sepenuhnya menerapkan konsep pemasaran.
Dia berkata,”Setiap perusahaan yang bukan merupakan organisasi pemasaran tidak
dapat dikatakan sebagai perusahaan.” Presiden Direktur Pepsi Cola
berkata,”Bisnis kita adalah bisnis pemasaran”.
- Tahap
Orientasi Manusia dan Tanggung-jawab Sosial
Kondisi sosial dan ekonomi pada tahun 1970-an mendorong
munculnya tahap ke empat dalam evolusi manajemen pemasaran, tahapan yang banyak
diwarnai oleh orientasi sosial kemasyarakatannya. Di sini eksekutif pemasaran
harus bertindak berdasarkan sikap dan tanggung-jawab sosial jika mereka ingin
berhasil, atau selamat. Tekanan-tekanan dari luar – tekanan-tekanan dari luar –
ketidakpuasan konsumen, perhatian pada masalah-maslah lingkungan, dan
kekuatan-kekuatan politik yang legal – mempengaruhi program pemasaran
perusahaan-perusahaan.Yang perlu diperhatikan adalah meskipun di atas diuraikan
pembagian tahun untuk masing-masing tahapan, sesungguhnya pembagian di atas
hanyalah pembagian secara umum saja. Pada kenyataannya, tidak ada waktu yang
pasti yang membatasi masing-masing dari keempat tahapan evolusi manajemen
pemasaran di atas. 9
1.2
Utilitas
Utilitas adalah hubungan antara keinginan konsumen dengan
nilai atau kegunaan barang/jasa yang dijual. Empat tipe utilitas
adalah sebagai berikut:
- Utilitas bentuk: nilai tambah suatu
produk karena perubahan bentuknya. Contoh: mobil minivan, dengan bentuknya
dapat dipakai sebagai mobil penumpang ataupun truk pengangkut.
- Utilitas tempat: nilai tambah karena
barang atau jasa tersedia pada tempat yang diinginkan konsumen. Contoh:
restoran fast-food yang menyediakan paket layanan antar.
- Utilitas waktu: nilai tambah barang atau
jasa karena lebih cepat atau ada ketika dibutuhkan.
Contoh: mesin ATM, karena lebih cepat dibanding ke
teller bank.
- Utility
kepemilikan: nilai tambah pada produk sehingga pembeli berhak memakai atau
mengkonsumsi.
Dari sumber lain didapat pembahasan mengenai Utilitas,
menurut Wilkipedia:Dalam ekonomi, utilitas
adalah jumlah dari kesenangan atau kepuasan relatif (gratifikasi) yang dicapai.
Dengan jumlah ini, seseorang bisa menentukan meningkat atau menurunnya
utilitas, dan kemudian menjelaskan kebiasaan ekonomis dalam koridor dari usaha
untuk meningkatkan kepuasan seseorang. Unit teoritikal untuk penjumlahan
utilitas adalah util.Doktrin dari
utilitarianisme ,elihat maksimalisasi dari utilitas sebagai kriteria moral
untuk organisasi dalam masyarakat. Menurut para utilitarian, seperti Jeremy Bentham
(1748-1832) dan John Stuart Mill (1806-1876), masyarakat harus bertujuan untuk
memaksimalisasikan jumlah utilitas dari individual, bertujuan untuk
"kebahagiaan terbesar untuk jumlah terbesar".
Dalam ekonomi neoklasik,
rasionalitas didefinisikan secara tepat dalam istilah dari kebiasaan
maksimalisasi utilitas dibawah keadaan ekonomi tertentu. Sebagai kebiasaan
usaha hipotetikal, utilitas tidak membutuhkan adanya keadaan mental seperti
"kebahagiaan", "kepuasan", dll.
Utilitas digunakan oleh
ekonom dalam konstruksi sebagai kurva indiferen, yang berperan sebagai kombinasi dari komoditas yang dibutuhkan oleh individu atau masyarakat untuk mempertahankan tingkat kepuasan. Utilitas individu
dan utilitas masyarakat bisa dibuat sebagai variabel tetap dari fungsi utilitas
(contohnya seperti peta kurva indiferen) dan fungsi kesejahteraan sosial. Ketika
dipasangkan dengan komoditas atau produksi, fungsi ini bisa mewakilkan efisiensi Pareto, yang digambarkan oleh kotak Edgeworth dan
kurva kontrak. Efisiensi ini merupakan konsep utama ekonomi kesejahteraan. 10
1.3 Fungsi
PemasaranDengan adanya pemasaran
konsumen tidak perlu lagi memenuhi kebutuhan pribadi secara sendiri-sendiri
dengan melakukan pertukaran antara konsumen dengan pelaku
pemasaran sehingga akan ada banyak waktu konsumen untuk
kegiatan yang dikuasai atau disukai. Fungsi-Fungsi Pemasaran
:1. Fungsi PertukaranDengan pemasaran pembeli
dapat membeli produk dari produsen baik dengan menukar uang dengan produk
maupun pertukaran produk dengan produk (barter) untuk dipakai sendiri atau
untuk dijual kembali.2. Fungsi Distribusi
FisikDistribusi fisik suatu
produk dilakukan dengan cara mengangkut serta menyimpan produk. Produk diangkut
dari produsen mendekati kebutuhan konsumen dengan banyak cara baik melalui air,
darat, udara, dsb. Penyimpanan produk mengedepankan menjaga pasokan produk agar
tidak kekurangan saat dibutuhkan.3. Fungsi PerantaraUntuk menyampaikan
produk dari tangan produsen ke tangan konsumen dapat dilakukan pelalui
perantara pemasaran yang menghubungkan aktivitas pertukaran dengan distribusi
fisik. Aktivitas fungsi perantara antara lain seperti pengurangan resiko,
pembiayaan, pencarian informasi serta standarisasi / penggolongan produk2. Konsep
Pemasaran Pemasaran adalah keinginan manusia dalam hubungannya
dengan pasar. Pemasaran maksudnya bekerja dengan pasar untuk mewujudkan
transaksi yang mungkin terjadi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia.
Pemasar adalah orang yang mencari sumberdaya dari orang lain dan mau menawarkan
sesuatu yang bernilai untuk itu. Kalau salah satu pihak lebih aktif mencari
pertukaran daripada pihak lain, maka pihak pertama adalah pemasar dan pihak
kedua adalah calon pembeli.Dari konsep inti pemasaran maka, ada lima konsep
pemasaran yang mendasari cara organisasi melakukan kegiatan pemasarannya.Konsep Pemasaran Berwawasan Produksi
Konsep ini adalah salah satu konsep tertua, yaitu akan memilih produk yang
mullah didapat dan murah harganya. Dalam hal ini memusatkan perhatiannya untuk
mencapai efisiensi produksi yang tinggi serta cakupan distribusi yang luas.
Konsep ini dapat dijalankan apabila permintaan produk melebihi penawarannya dan
dimana biaya produk tersebut sangat tingi. Kelemahan konsep pemasaran ini
adalah pelayanan tidak ramah dan buruk.
11
Konsep Pemasaran Berwawasan ProdukKonsep ini berpendapat
bahwa pelanggan akan memilih produk yang menawarkan mutu, kinerja terbaik dan
inovatif dalam hal ini memuaskan perhatian untuk membuat produk yang lebih baik
dan terus menyempurnakannya. Industri yang berwawasan ini cenderung tidak
memperhatikan keinginan dan kebutuhan dari pelanggan, sehingga divisi pemasaran
akan mengalami kesulitan dalam pemasaran.
Konsep Pemasaran Berwawasan MenjualKonsep ini berpendapat
bahwa kalau pelanggan dibiarkan saja, pelanggan tidak akan membeli produk
industri dalam jumlah cukup sehingga harus melakukan usaha penjualan dan
promosi yang agresif. Konsep ini beranggapan bahwa pelanggan enggan membeli dan
harus didorong supaya membeli. Konsep ini sering digunakan pada " Produk
yang tidak dicari" atau tidak terpikir untuk dibeli serta pada
industri yang mengalami kelebihan kapasitas produksi.
Konsep Pemasaran Berwawasan PemasaranKonsep ini berpendapat
bahwa kunci untuk mencapai tujuan industri terdiri dari penentuan kebutuhan dan
keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih
efektif dan efisien daripada saingannya. Konsep berwawasan pemasaran bersandar
pada empat pilar utama, yaitu :
(1) pasar sasaran,
(2) kebutuhan pelanggan,
(3) pemasaran yang terkoordinir serta
(4) keuntungan.
Konsep ini telah dinyatakan dalam banyak cara
- Memenuhi kebutuhan dengan menguntungkan
- Temukan keinginan dan penuhilah
- Cintailah pelanggan bukan produknya
- Dapatkanlah sesuai kesukaan anda
- Berusaha sekuat tenaga memberikan nilai, mutu dan kepuasan tertinggi bagi
uang pelanggan.Konsep Pemasaran Berwawasan
BermasyarakatKonsep ini beranggapan
bahwa tugas industri adalah menentukan kebutuhkan, keinginan serta kepentingan
pasar sasaran dan memenuhi dengan lebih efektif serta lebih efisien daripada
saingannya dengan cara mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan pelanggan
dan masyarakat. Konsep pemasaran bermasyarakat meminta pemasar untuk
menyeimbangkan tiga faktor dalam menentukan kebijaksanaan pemasaran, yaitu
12
(1) keuntungan industri jangka pendek,
(2) kepuasan pelanggan jangka panjang dan
(3) kepentingan umum dalam pengambilan keputusan.Dalam sejarah, konsep pemasaran ada 3 era yang dapat dijelaskan berikut ini
:1.
Era Produksi (prodiction era)
·
Fokus produsen atau berkonsentrasi pada
produksi.·
Jenis market adalah seller’s market (pasar
penjual) dimana permintaan (demand) barang atau jasa lebihbesardaripada
penawaran (supply), sehingga memicu adanya produksi masal dan pada akhirnya
penawaran lebih besar daripada permintaan. Atau menjadi jenis pasar pembeli
(buyer’s market).2. Era
Penjualan (sales era)·
Karena
penawaran lebih besar dari pada permintaan, maka focus pemasaran adalah
menjual.
3.
Era Pemasaran (marketing era)
·
Produsen
lebih fokus kepada pasar atau berorientasi pada pelanggan (consumer orented).·
Sehingga
produsi barang atau jasa disesuaikan dengan keinginan konsumen.
·
Contohnya
pelayanan deliveri dan drive through only untuk pembelian hamburger, yang
memanjakan konsumen.
2.1 Definisi Konsep Pemasaran Konsep pemasaran adalah konsep dimana perusahaan atau
produsen harus memberikan produk atau jasa ataupun pelayanan yang diinginkan
pelanggan yang ada ataupun pelanggan potensial untuk mendatangkan keuntungan.
2.2 Segmentasi Pasar
Segmentasi
pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu
produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen.
Dengan kata lain, segmentasi pasar adalah kegiatan membagi pasar menjadi
kelompok pembeli yang terbedakan dengan kebutuhan, karakteristik, atau tingkah
laku berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran terpisah.Perusahaan membagi
pangsa pasar ke dalam segmen-segmen pasar tertentu di mana masing-masing segmen
tersebut bersifat homogen. Perbedaan keinginan dan hasrat konsumen merupakan
alasan yang utama untuk diadakannya segmentasi pasar. Jika terdapat bermacam-macam hasrat dan keinginan
konsumen, maka perusahaan dapat
13
mendesain suatu produk untuk mengisi suatu heterogenitas
keinginan dan hasrat tersebut. Dengan demikian dapat berkreasi dengan suatu
penambahan penggunaan yang khusus untuk konsumen dalam segmen yang diinginkan.
Konsumen akan mau membayar lebih tinggi terhadap produk yang mereka butuhkan
bila mereka menerima berbagai keuntungan dari produk tersebut.Perusahaan atau para penjual mengklasifikasikan beberapa
kelompok sasaran segmen pemasaran, yakni segmentasi pasar konsumen, segmentasi
pasar industri, dan segmentasi pasar internasional. Kelompok segmen pasar
tersebut memiliki karakteristik berbeda, sehingga memerlukan cara tersendiri
untuk menanganinya. 3. Strategi
Pemasaran Masyarakat selaku
konsumen pembeli perumahan tidak dengan begitu saja membeli rumah tanpa
mempunyai pertimbangan tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi mereka
dalam pengambilan keputusan seperti produk, harga, lokasi, promosi (Kotler
& Amstrong 1997). Selain itu, dalam sebuah proses pengambilan keputusan
pembelian tidak hanya berakhir dengan terjadinya transaksi pembelian, akan
tetapi diikuti pula oleh tahap perilaku purnabeli (post purchase behavior).
Pada tahap ini konsumen akan merasakan tingkat kepuasan atau ketidakpuasan
tertentu yang akan mempengaruhi perilaku berikutnya. Konsumen yang merasa puas
cenderung akan menyatakan hal-hal yang baik tentang produk dan perusahaan yang
bersangkutan kepada orang lain (Bayus dalam Kotler et al. 1996).Konsumen perumahan mewah
selain membeli untuk tinggal, mereka juga mengharapkan adanya pencapaian
kepuasan (Property 2000). Oleh karena itu, di dalam memasarkan perumahan mewah,
para pengembang harus mampu menciptakan kepuasan bagi para konsumennya.Untuk mampu menciptakan
kepuasan konsumen tersebut, para pengembang perlu memiliki suatu strategi
pemasaran yang jitu dalam memasarkan produknya, karena strategi pemasaran juga
merupakan alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan
dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang digunakan untuk melayani pasar
sasaran (Tull & Kahle dalam Tjiptono 1997).Salah satu bentuk
strategi pemasaran yang mampu mendukung dalam memasarkan perumahan untuk
menciptakan kepuasan konsumen adalah penggunaan marketing mix (bauran
pemasaran) yang dapat meliputi product, price, promotion, dan physical evidence
(Pawitra 1993). Dengan demikian, faktor yang ada dalam bauran pemasaran
merupakan variabel-variabel yang diharapkan mampu menciptakan kepuasan konsumen,
atau dengan
14
kata lain
variabel-variabel tersebut akan mempengaruhi kepuasan konsumen dalam membeli
suatu produk.Pembangunan perumahan
untuk kelompok masyarakat menengah ke atas cenderung dilakukan oleh para
pengembang swasta, dimana mereka lebih menekankan pada profit orientied. Untuk
mencapai tujuan tersebut, penekanan pada daya tarik bentuk rumah yang mereka
bangun lebih diutamakan. Hal tersebut dilakukan dengan menggunakan para
konsultan pembangunan perumahan, sehingga perumahan yang mereka bangun mampu
menghasilkan bentuk yang menarik konsumen untuk membelinya. Sedangkan beberapa
hal seperti konstruksi, sarana jalan, saluran, dan fasilitas-fasilitas umum
yang seharusnya ada dalam kompleks perumahan yang mereka bangun, cenderung
diabaikan. Dengan demikian, ketidakpuasan konsumen mungkin akan muncul setelah
membeli rumah yang dipasarkan oleh para pengembang.Pengertian pemasaran
yang berkaitan dengan produk berupa real estate dan property adalah suatu
kegiatan yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan rumah tinggal
dan atau ruang usaha, dengan cara pengalihan hak atas produk tersebut dari
perusahaan kepada konsumen melalui proses pertukaran ( Santoso 2000).Harapan konsumen terbentuk berdasarkan pesan yang
diterima dari penjual, teman, dan sumber-sumber informasi lainnya. Apabila
penjual melebih-lebihkan manfaat suatu produk, konsumen akan mengalami harapan
yang tak tercapai (disconfirmed expectation), yang akan menyebabkan
ketidakpuasan. Semakin besar kesenjangan antara harapan dan kinerja yang
dihasilkan suatu produk, akan semakin besar ketidakpuasan konsumen.Konsumen yang merasa
tidak puas akan bereaksi dengan tindakan yang berbeda. Berkaitan dengan hal
ini, Singh dalam Tjiptono (1997) menyatakan ada tiga kategori tanggapan atau
komplain terhadap ketidakpuasan, yaitu :a. Voice response ( respon suara)Kategori ini meliputi
usaha menyampaikan keluhan secara langsung dan/atau meminta ganti rugi kepada
perusahaan yang bersangkutan.
b.
Private response ( swasta respon )Tindakan yang dilakukan
antara lain memperingatkan atau memberitahu kolega, teman atau keluarganya
mengenai pengalamannya dengan produk atau perusahaan yang bersangkutan, Umumnya
tindakan ini sering dilakukan dan dampaknya sangat besar bagi citra perusahaan.c. Third-party
response ( Pihak ketiga respon)Tindakan yang dilakukan
meliputi usaha meminta ganti rugi secara hukum; mengadu lewat media massa
(misalnya menulis di Surat Pembaca); atau secara langsung mendatangi lembaga
konsumen, instansi hukum, dan sebagainya. 15
Tindakan seperti
ini sangat ditakuti oleh sebagian besar perusahaan yang tidak memiliki prosedur
penanganan keluhan yang baik.
Ada empat faktor yang mempengaruhi apakah seorang konsumen yang tidak puas akan
melakukan komplain atau tidak menurut Day
dalam Engel, Well,& Miniard (1994), yaitu:
1. Penting tidaknya konsumsi yang dilakukan, yaitu menyangkut derajat
pentingnya produk bagi konsumen, harga, waktu yang dibutuhkan untuk
mengkonsumsi produk, serta social visibility.
2. Pengetahuan dan pengalaman, yakni jumlah pembelian sebelumnya, pemahaman
akan produk,
persepsi terhadpa kemampuan sebagai konsumen, dan pengalaman komplain sebelumnya.
3. Tingkat kesulitan dalam mendapatkan ganti rugi, meliputi jangka waktu
penyelesaian
3. Tingkat kesulitan dalam mendapatkan ganti rugi, meliputi jangka waktu
penyelesaian
masalah; gangguan terhadap aktivitas rutin, dan biaya.
4. Peluang keberhasilan dalam melakukan komplain.
4. Peluang keberhasilan dalam melakukan komplain.
PENGERTIAN STRATEGI PEMASARAN
Jika kita menengok
literatur asing, makna yang terkandung pada konsep strategi pemasaran adalah
sepadan maknanya dengan konsep marketing strategy dalam bahasa Inggris.
Kebanyakan para penulis memaknai konsep tersebut dengan pernyataan yang agak
meluas. Menurut William Zikmund dan Michael D’Amico Menyebutkan Strategi Pemasaran
pada hakikatnya merupakan serangkaian upaya yang ditempuh dalam rangka mencapai
tujuan tertentu. Untuk kepentingan kita dalam merancang strategi pemasaran. MENGEMBANGKAN
STRATEGI PEMASARANMenurut McCarthy ddk (1998) setiap langkah yang dilakukan
dalam mempormulasikan strtegi pemasaran harus diorientasikan pada upaya untuk
mencapai kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan merupakan kunci utama dari
konsep pemasaran dan strategi pemasaran. Ini berarti bahwa proses yang ditempuh
oleh setiap pihak boleh jadi bermacam-macam sesuai dengan kesanggupan dan
karakteristik masing-masing tetapi tujuan akhirnya tetap akan bermuara pada
tercapainya kepuasan konsumen atau consumer satisfaction.Cravens
(1994) berkomentar bahwa dalam langkah kedua, disamping menganalisis segmen
pasar dan memilih pasar sasaran, adalah sangat penting bagi perusahaan untuk
menentukan positioning strategy (strategi penempatan pasar). Maksudnya, dalam
langkah kedua tersebut pihak perusahaan harus menentukan posisi produknya di
pasaran; bagaimana produk dan atau merk yang ia ciptakan akan dipersepsikan dan
diposisikan oleh para konsumen. Penjelasan lebih lanjut tentang hal ini akan
kita bahas pada diskusi kita berikutnya. 16
3.1 Marketing MixSebelumnya
telah dijelaskan bahwa aktivitas pemasaran merupakan jantung dari sebuah usaha
bisnis. Mengingat pentingnya aktivitas pemasaran ini bagi kelangsungan usaha
suatu usaha bisnis, maka pengusaha harus memiliki perencanaan yang strategis,
pengawasan yang matang serta tindakan-tindakan yang konkrit dan terprogram
dalam mempengaruhi konsumen. Dalam ilmu manajemen pemasaran, hal ini dinamakan
dengan marketing mix atau bauran pemasaran.
Aktivitas
marketing mix meliputi empat macam tindakan, antara lain :1.
Produk (Product)
Pengusaha mempengaruhi konsumen
lewat produk yang ditawarkan, misalnya membuat produk dengan warna-warni,
bungkus yang bagus dan exclusive dan sebaginya. Beberapa hal yang perlu
dipelajari tentang stategi ini :a.
Konsep Produk
Konsep produk merupakan suatu pengertian atau pandangan konsumen
terhadap suatu produk yang dibutuhkan dan diinginkannya. Misalnya sepatu, bagi
konsumen memiliki dua arti. Pertama,
Arti (fungsi) teknis, sepatu adalah sebagi pelindung telapak kaki dari berbagai
barang yang dapat melukai telapak kaki. Fungsi ini biasa disebut dengan “Produk
Pangkal / Generic Produk” Kedua, Arti non teknis (aspek sosial budaya), sepatu
juga dipandang tidak hanya semata-mata pelindung telapak kakinya akan tetapi
juga terhadap harapan agar dengan memakai sepatu itu konsumen akan dapat
menjadi tampak “bergengsi”. Unsur ini dikenal sebagai aspek kebutuhan manusia
atau kebutuhan pangkal atau “Generic Need” b. Siklus Kehidupan Produk (Product life Cycle) Tahap-tahap perkembangan hidup produk seperti
grafik berikut :
17
Seperti halnya mahluk hidup, produk juga
mengalami daur hidup. Dilihat dari sudut volume penjualan, mereka juga
mengalami lahir (perkenalan), tumbuh, puncak penjualan (kedewasaan), merosot
sampai akhirnya hilang dari peredaran. Daur hidup ini harus benar-benar menjadi
perhatian, karena berguna untuk menentukan strategi perusahaan secara
kesuluruhan.Dari ada pemahaman tentang daur hidup ini,
membantu perusahaan untuk menentukan kapan harus dilakukan inovasi-inovasi
baru. Inovasi diperlukan karena setiap produk yang mereka miliki pada akhirnya
tidak akan diminati konsumen lagi karena pangsa pasar dan volume penjualan
terkurangi oleh adanya produk-produk yang dihasilkan para kompetitorc.
Jenis-Jenis Produk
Ada beberapa penggolongan produk :- Barang Konsumsi
Beberapa barang konsumsi : -
Barang Konvenien/kebutuhan hidup sehari-hari.
Kebutuhan ini berfrekuensi pembelian tinggi
tetapi jumlah pembelian yang kecil-kecil.
-
Barang Shoping/perabot rumah tangga Kebutuhan ini berfrekwensi pembelian rendah
dengan jumlah pembelian /pengeluar yang
cukup tinggi.
-
Barang Spesial/mewah : Mobil, Video, Tape recorder Kebutuhan ini berfrekwensi pembelian rendah
dengan jumlah pembelian atau pengeluran
tinggi.
- Barang Industri
Barang yang dibutuhkan untuk keperluan alat
usaha atau kegiatan produksi. Diantaranya, Bahan baku,
bahan pembantu, peralatan produksi, mesin-mesin pabrik dan peralatan
administrai kantor
2. Harga (Price)
Jika dilihat
sejarahnya, harga ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui mekanisme tawar
menawar di antara mereka. Penjual menetapkan harga yang tinngi untuk produk
mereka, sedangkan pembeli menawar dengan harga serendah mungkin. Dengan tawar
menawar akhirnya dicapai kesepakatan harga yang dapat diterima oleh kedua belah
pihak. 18
Menurut
Philip Kotler bahwa harga untuk semua merupakan gagasan idea. Hal ini
memperoleh dorongan dari berkembangnya penjualan eceran berskala global pada
akhir abad 1900-an.
Penentuan harga yang rendah, discount, harga obral serta cuci
gudang. Dengan cara ini penetapan harga semacam ini akan menarik perhatian
konsumen untuk memborong.Dasar penentuan harga terdiri dari :- Biaya, Harga jual ditambah dengan keuntungan “Cost –Plus
Pricing”- Konsumen- Persaingan, Politik Dumping/harga jual dibawah biaya produksi,
Discount, Kredit/Leasing3.
Promosi
(Promotion).
Kegiatan promosi untuk memperkenalkan produk sehingga konsumen
menjadi kenal kemudian menyenanginya, bahkan bagi yang lupa diharapkan dapat
menjadi ingat kembali. Alat untuk mempromosikan produknya ada beberapa cara :-
Advertensi, iklan di surat kabar,
TV, bioskop, radio dll
-
Promosi Penjualan, Membuka
counter di Toko-toko atau Super Mall
-
Personal Selling, Door to door selling, Mail order, Telepon
Selling
- Publikasi, Membuat berita di Surat kabar, TV,
radio maupun majalah
Keempat bentuk promosi ini harus dikonmbinasikan
agar efektif untuk mempengaruhi konsumen. Kombinasi ini
disebut “Promotional Mix” 4.
Distribusi
(Placement)
Cari distribusi yang memenuhi kebutuhan
konsumen dapat juga diterapkan agar menarik para konsumen. Untuk barang
kebutuhan sehari-hari distribusi dibuat sedekat mungkin dengan konsumen.Bentuk-bentuk
saluran distribusi :-
Saluran Distribusi Langsung
Saluran
distribusi ini pengusaha berusaha untuk menyalurkan barang-barangnya yang
dibeli konsumen secara langsung ke tempat konsumen tinggal-
Saluran Distribusi Tidak Langsung
Dalam hal ini
pengusaha menggunakan pihak luar untuk membantu menyalurkan barang-barangnya ke
pada konsumen. Pihak luar ini merupakan penyalur/distributorPenyaluaran
tidak langsung meliputi 3 cara :-
Saluran distribusi yang eksklusif,
penyaluran menggunakan satu distributor tunggal
19
-
Saluran distribusi yang selektif,
menggunakan distributor sedikit dengan syarat-syarat tertentu. Lokasi,
keuangan, fasilitas telepon, fasilitas parker, kondisi dan bentuk gudang dll
-
Saluran distribusi yang intensif,
menggunakan distributor sebanyak-banyaknya agar dapat menjangkau lokasi
konsumen yang menyebar.
3.3
Nilai Pelanggan Nilai pelanggan didapat dari
membandingkan manfaat dengan nilai pengorbanan. Manfaat yang diperoleh konsumen
berasal dari:
ü Produk
yang dibeli
ü Layanan
yang diterima
ü Karyawan
yang membarikan layanan dan citra atau nama baik
ü Rasa
bangga terhadap perusahaan
ü Merek,
Dll.
Korbanan adalah berupa pengorbanan yang dikeluarkan oleh
konsumen yaitu:·
Moneter
berupa nilai uang yang dibayarkan
·
Waktu yang dikorbankan untuk memperoleh
produk tersebut
·
Enerji merupakan rasa capek dalam mendapatkan
produk tersebut
·
Psikhis yaitu pengorbanan dalam kejiwaan
·
Kenyamanan
·
Keamanan
·
Waswas, Dll.
4. Turbo
Marketing Setelah kita melihat
orientasi perusahaan dalam menghadapi saingan melalui evaluasi konsep maka ada
pembaharuan terakhir usaha perusahaan mengatasi saingan melalui strategi turbo
marketing.
Sedari dulu perusahaan mengungguli
saingan melalui:1)
Perang harga, dengan cara meningkatkan efisiensi,
harga murah, produksi besar-besaran
2)
Perang dessain, produk perusahaan tampil beda
dari perusahaan lain. Orang berlomba dalam membuat desain, style, rasa, bentuk,
dan sebagainya
3)
Perang kualitas, produk perusahaan diusahakan
makin baik, berkualitas dengan menerapkan Total Quality Control
20
4)
Perusahaan menerapkan strategi turbo
marketing, dengan berusaha menekan waktu sehingga perusahaan lebih unggul dalam
hal:
v Proses
produksi lebih cepat sehingga konsumen tidak menunggu lama.
Contoh:
KA Ekspres, surat kilat khusus, produk mobil terbaru tidak perlu inden.v Pelayanan
lebih cepat sehingga konsumen lebih cepat melihat hasilnya.
Contoh:
cetak foto kilat, fast food, dll 5.
Kebijaksanaan Harga
Kebijaksanaan harga adalah keputusan mengenai harga-harga yang akan diikuti
untuk jangka waktu tertentu. Kebijaksanaan harga dapat ditentukan oleh beberapa
lembaga seperti:
v Produsen
v Grosir
v Retailer
v Pemerintah
Produser dapat membuat kebijaksanaan harga seperti model skimming price,
penetration price.Grosir dapat melakukan kebijaksanaan harga berdasarkan daerahpembeli,
dengan membebankan ongkos transport atau sebaliknya.Kebijaksanaan harga oleh retailer, lebih banyak variasinya, yang tujuannya
adalah untuk menarik konsumen.Kebijaksanaan harga pemerintah sebagai pengawas ekonomi di masyarakat dapat
menetapkan harga berdasarkan ceiling price dan floor price. Ø Price Discount
Kadang-kadang toko eceran menjual barang lebih murah, ini dimugkinkan
karena adanya discount. Discount ini dapat diberikan berdasarkan jumlah pembelian,
karena musim, ada tujuan tertentu perusahaan dan karena sistem pembayaran. Ø Promotional Discount
Ada dua tipe promotional discount, yaitu markdowns dan loss leaders.
Markdown discount berarti discount yang diadakan untuk memberanikan konsumen
membeli barang yang sebenarnya tidak ia perlukan. Ø A loss leader
Ini berarti usaha untuk menjual barang dibawah harga pokoknya. Agar denagn
demikian merangsang orang untuk membeli barang lain. Pengusaha akan rugi besar
bila konsumen yang datang hanya membeli barang loss leadersaja. Akan tetapi
dalam kenyataan konsumen yang datang, juga membeli barang lain untuk kebutuhan
rumah tangga. Ø Penetapan harga barang
baru
Price skimming. Dalam hal ini pengusaha menetapkan harga setinggi mungkin. Hal iini
dimungkinkan karena belum ada barang saingan, dal barang ditujukan untuk
golongan kaya. Barang ini harus mempunya keistimewaan, dan menimbulkan prestise
bagi para konsumennya. Setelah barsng laku, kemudian harganya berangsur
diturunkan, dan keuntungan pengusaha makin berlipat ganda 21
Penetration pricing. Kabijaksanaan harga ini berlawanan dengan skimminh price. Barang ini
sudah banyak saingan di pasar. Oleh sebab itu untuk memasuki pasar harganya
harus di banting serendah munggkin.
Geographic pricing. Kebijaksanaan harga terakhir adalah yang memperhatikan ongkos pengiriman.
Setelah terjadi penjualan siapakah yang menanggung biaya pengiriman, apakah
penjual atau pembeli, ini disebut geographic pricing karena mempertimbangkan
lokasinya 6.
Promotion atau Komunikasi Bisnis Promosi adalah elemen ke empat dalam marketing mix. Promosi didefinisikan
sebagai komunikasi yang memberi informasi kepada calon konsumen mengenai suatu
produk, yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dan mendorong
mereka untuk membeli. Ada beberapa elemen promosi yang dikenal sebagai
promotional mix, yaitu:
ü Advertising
Merupakan alat komunikasi yang sangan ampuh, dapat mencapai daerah yang
sangat jauh, dan sulit dimasuki. Advertising dapat masuk ke rumah-rumah
penduduk tidak mengenal waktu siang atau malam. ü Personal selling
Adalah promosi yang dilakukan oleh orang. Misalnya para penjual di toko,
atau penjual dari rumah ke rumah. Jangkauan operasionalnya sangat terbatas dan
biayanya mahal. Akan tetapi personal selling memiliki keunggulan, yaitu dapat
mengetahui keberatan-keberatan yang diajukan oleh konsumen, mereka dapat
berdialog dengan konsumen. ü Public relation
Merupakan bagian dari perusahaan yang memberi informasi pada publik tentang
perusahaan dan produk yang dihasilkannya.
ü Sales promotion
Adalah memberi intensif atau hadiah kepada konsumen, agar mereka tertarik
untuk membeli. Sales promotion mengajak mereka agar mau membeli sekarang juga. 22
Penutup Pemasaran adalah sebuah proses dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan
manusia. Jadi, segala kegiatan dalam hubungannya dalam pemuasan kebutuhan dan
keinginan manusia merupakan bagian dari konsep pemasaran.
Tujuan kegiatan
pemasaran adalah mempengaruhi pembeli agar bersedia membeli harang dan jasa
perusahaan pada saat mereka membutuhkan. Agar tujuan tersebut tercapai maka
setiap perusahaan harus memahami tentang perilaku konsumen. Setiap manajer
pemasaran harus memahami tingkah laku konsumen sehingga perusahaan dapat
mengembangkan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan produk
secara lebih baik.Dasar-dasar pemasaran yang harus kita kuasai meliputi :
- Pemasaran
- Konsep Pemasaran
- Strategi Pemasaran
- Turbo Marketing
- Kebijaksanaan harga
- Promotion atau Komunikasi Bisnis
Oleh
karena itu dengan adanya konsep pemasaran yang baik dan benar, diharapkan dapat
diaplikasikan ke dalam kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi yang
sebenarnya. Sehingga kegiatan
perusahaan berjalan dengan baik dan semakin baik lagi.
23
Daftar Pustaka Fleschuer, Malcolm, and Gschwandtner, Gerhard. The
Marriott Miracle. Personal Selling Power, September 1994.
Mayros, Van, and
Dolan, Dennis J. How to Design the MKIS that work for your Business Marketing,
January 1986.
Steven, R. E.
Cs. Marketing Planning Guide, Joice Publihing House, 2002.
Alma, Buchari. Pengantar Bisnis. Alfabeta. Bandung , 2008.http://id.wikipedia.org/wiki/Pemasaranhttp://organisasi.org/arti-definisi-pengertian-pemasaran-fungsi-pemasaran-marketing-ilmu-manajemen-pemasaranhttp://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://www.answers.com/topic/mass-marketing&ei=Q77VSejuD9eSkAXyj-3GBA&sa=X&oi=translate&resnum=4&ct=result&prev=/search%3Fq%3Dstrategi%2Bmass%2Bmarket%26hl%3Did%26sa%3DGhttp://smk.adisanggoro.or.id/download/E-Book/gunungkidul/10_PENJUALAN/menetapkan_segmentasi_pasar.pdf http://tumoutou.net/mm_ku/sm/0667/jones_zr.pdf http://mulaibisnis.files.wordpress.com/2008/09/bab-1-pendahuluan.pdf http://id.88db.com/id/Knowledge/Knowledge_Detail.page/Business/?kid=4088 http://scylics.multiply.com/journal/item/192http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/manajemen-pemasaran/riset-pemasaranhttp://www.midas-solusi.com/knowledge-space,en,detail,39,tahap-tahap-melakukan-riset-pemasaran
- Romanti Gultom (12 1215)
- Kelas : I C
- Dosen : Sapriadi Pohan .SE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar